Assalamualaikum guys! Alhamdulillah senang sekali hari ini karena Telinga Sebelah Kanan yang bermasalah ini kembali bisa mendengar dengan lega, sebenarnya saat saya sedang tulis ini telinga saya masih bermasalah. Namun saya optimis dengan proses yang sedang sedang dijalani, jadi saya bikin aja dulu artikelnya sehingga bisa menjelaskan keluhan yang saya alami lebih detail.

Awal mula telinga bermasalah.. demam, berdenging dan Tersumbat.

Sepulang gowes di hari sabtu, saya mulai merasakan keanehan di badan saya, dan Telinga Sebelah Kanan juga mulai terasa aneh. Tubuh ini seakan mau demam dan telinga kanan terasa berdenyut. Setau saya gejala seperti ini menandakan tubuh sedang melawan benda asing yang memasuki tubuh, alias saya sedang terinfeksi, dan tubuh bereaksi. Saya berpikir bagaimana bisa gowes dengan jarak yang tidak jauh dan pulangnya pun diantar dengan mobil pick up membuat saya menderita masalah di telinga. Saya jadi teringat rutinitas berenang  yang saya lakukan setiap hari selasa di di kolam berenang. Sepertinya inilah penyebabnya, akibat berenang dan telinga kemasukan air.. tapi kok kejadiannya hari sabtu setelah gowes? hmmm

Lanjut lagi tentang keluhan telinga saya, jadi di sabtu sore sampai malam sepertinya saya akan demam dan telinga terasa berdenyut, lebih-lebih kalau posisi sujud. Agak aneh rasanya.. Saya segera perbanyak minum air mengantisipasi tubuh dehidrasi.

Di pagi hari, Alhamdulillah saya tidak jadi demam, namun ada yang tidak beres. Telinga kanan terasa penuh dan tersumbat. Pendengaran telinga sebelah kanan juga mulai berkurang.. ahhh rasanya sangat tidak nyaman. Saya menduga telinga saya mengalami infeksi di gendang telinga seperti yang pernah terjadi beberapa tahun sebelumnya. Dulu terjadi karena berenang, sehingga kejadian kali ini saya juga yakin karena berenang.

Pada hari rabu, asalasah.com ke puskesmas terdekat dengan rencana minta dibuatkan rujukan ke rumah sakit tingkat 2. Di Poli umum puskesmas saya diperiksa seadanya oleh dokter senior dan junior. Mereka juga tidak tau ada apa dengan telinga saya, hanya melihat gendang telinga yang samar-samar. Tidak ada dugaan kotoran, saya makin yakin ini infeksi. Jadi dibuatlah rujukan ke rumah sakit tingkat 2. Namun saat akan disetujui barulah bermasalah, ternyata BPJS saya sudah kadaluarsa. BPJS saya masih dibawah tanggungan orang tua, namun karena usia sudah 23 tahun maka saya diluar tanggungan katanya. Jadi musti urus baru di BPJS pusat. Yah batal deh.. Akhirnya saya pulang tanpa hasil dan lupa minta solusi untuk dibuatkan resep di puskesmas aja.

Seharian dengan kondisi telinga yang semi tuli sungguh tidak nyaman, bayangin aja organ keseimbangan terganggu kan bisa jadi pemicu stress juga. Jadi untuk mensiasatinya saya kerap memegang dan menutup telinga karena ada rasa agak nyaman saat melakukannya. Saya kepikiran pergi ke spesialis THT aja, tapi jadi ragu-ragu. Dalam pikiran ini kayanya penyakit sepele dan bisa sembuh sendiri, lebih baik saya coba baca-baca aja dulu.

Seharian itu saya baca tentang penyakit telinga dengan analisa ini infeksi, namun mulai ragu sepertinya bukan infeksi. Akhirnya saya beranikan diri beli obat di apotik tanpa resep dokter, saya meminta obat VITAL ear drop, eh ternyata tidak ada, lalu alternatif kedua obat Erla Micetyn, Alhamdulillah ada, harganya murah hanya Rp.7000.  Dengan senang hati segera balik ke rumah untuk mecoba obatnya. Saya berbaring dikasur dan saya tetesi telinga sebelah kanan saya dengan Erla Micetyn. Hmm rasanya agak-agak aneh dan saya berharap bisa mengurangi keluhan.

Ternyata ada sedikit perubahan namun sepertinya bukan solusi yang tepat, sumbatan telinga terasa mulai bisa dimasuki angin, maksudnya mulai ada gap/jarak pisah antara gendang telinga dengan sumbatan, seakan-akan sumbatan ini bisa dipisahkan.

Siang hari telinga agak enakan walau rasa sumbat masih menghalangi pendengaran. Di titik ini saya mulai merubah dugaan, jika sebelumnya saya duga ini bakteri atau infeksi, sekarang saya berhipotesis ini gumpalan kotoran besar yang menyumbat telinga. Saya jadi teringat pesan dengan abang saya yang merupakan seorang dokter, abang saya menyarankan menggunakan obat Forumen atau bisa juga larutan H2O2 (Hidrogen Peroksida). Saya baca-baca di internet obat ini bagus untuk mencairkan serumen di telinga, rasa-rasanya masuk akal nih.

Sayapun ke apotek untuk membeli Forumen dan ternyata tidak ada, yang ada larutan H2O2 3%, tidak lupa dengan pipet sedotannya. Dengan excitingnya saya coba teteskan larutan ini ke dalam Telinga Sebelah Kanan dan sensasinya .. MAKNYUSSSS.. telinga terasa hangat..panas dan terdengar gelembung-gelembung selama beberapa menit seakan-akan mengocok/melunakkan serumen padat di dalam telinga. Alhamdulillah hipotesa kali ini sepertinya benar, terasa agak enakan dan saya coba beli alat cungkil serumen telinga, ternyata tidak ada di apotek malah adanya di toko akseseoris/pernak-pernik. Lumayan harganya Rp.3000 dan terbuat dari bambu. luar biasa.

Saya beranikan diri mengorek-ngorek Telinga Sebelah Kanan, namun karena masih basah dengna H2O2 rasanya tidak banyak kotoran yang bisa diambil, tapi dengan keadaan tersumbat seperti ini saya yakin ada gumpalan serumen besar yang sangkut di dalamnya. Jadi saya berencana nunggu beberapa waktu hingga mengering kembali aja.

Ada dua solusi untuk penggunaan h2o2, digunakan rutin selama beberapa hari hingga kotoran cair dan kluar sendiri, atau dicongkel/sedot. Karena saat itu saya sering nonton di video aksi membersihkan serumen telinga di youtube, saya juga ingin coba sendiri menarik kotoran itu. Hmm entah ini pilihan yang tepat atau salah.. namun yang pasti tepat segeralah ke dokter atau spesialis THT untuk dibersihkan serumennya.

Alhamdulillah telinga sudah lumayan walau rasanya kurang bersih kalau dikorek sendiri, karena ga bisa melihat keadaan serumennya yang tertinggal atau tak terambil. Jadi mungkin nanti saya coba ke dokter THT aja buat bersiin total.

Ternyata masalah telinga tersumbat karena serumen ini bukan hal yang aneh lagi, namun dialami banyak orang, dengan mudah ada banyak info ini di mesin pencari, bahkan video mencongkel serumen ini ditonton hingga jutaan kali, seperti yang satu ini, luar biasa ya..

Disuatu malam saya memutuskan pergi ke spesialis THT. Oleh dokter, telinga kanan saya disedot dan ditemukan banyak luka yang sudah ditutupi serumen, jadi ketika disedot serumennya tampaklah luka-luka dibaliknya. Sensainya sangat geli dan sakiit. Tanpa boleh menggerakkan kepala saya pasrah dan rasanya sugguh aneh merasakan dan melihat dilayar telinga saya dibersihkan dengan alat canggih si dokter. Kata sidokter dengan ekspresi datar seperti ada daging tumbuh tepat depan gendang telinga. Loh kok jadi ngeri gini ya. Saya duga mah itu gara-gara disedot ketarik kulitnya nampak deh kayak daging.

DIbuatlah resep dengan harga yang cukup menguras dompet. Saya diberikan obat tetes Etilen Ofloxacin seharga 76 ribu. dan dua obat lainnya yang sudah lupa namanya. Beberapa hari teteap terasa tidak nyaman dan sakit namun lama-lama mulai baikan dan terasa nyaman kembali seperti biasa.

Salah satu kesalahan saya dalam kasus ini adalah terlalu sembrono meganalisa dan nekat membeli obat tanpa resep dokter, walau tidak jadi masalah. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita semua agar menyerahkan kasus THT ini kepada ahlinya dengan berkonsultasi kepada dokter ahli THT.

Alhamdulillah Apapun penyebabnya kini telinga sudah enakan dan bisa melanjutkan aktivitas dengan nyaman kembali.

baca juga : Pengalaman Jempol Kaki Cantengan, Paling Sakit Yang Pernah Saya Rasakan

Kesimpulan dari kisah Telinga Terasa Berdengung, Tersumbat Terasa Penuh :

  • Kalau terling terasa tertutup, tersumbat dan berkurang pendengaran, besar kemungkinan ada yang menutupi gendang telinga, jadi bisa jadi penyebabnya adalah serumen/kotoran telinga atau benda asing lainnya.
  • Periksakan telinga ke dokter jangan nekat ambil tindakan berbahaya sendiri seperti mencongkel atau membeli obat tanpa resep dokter ahli.

Bagaimana dengan para pembaca sekalian, apakah juga mengalami hal yang serupa? silahkan berbagi pengalamannya di kolom komentar ya..