Kalau anda masih muda, merasa jantung sehat lalu sakit seperti terkena serangan jantung, maka jangan panik dulu, karena ada penyakit yang memiliki gejala mirip dengan sakit jantung, yaitu GERD. Memang aneh sih, yang saya tangkap sakit gerd itu gejalanya asam dari lambung naik ke kerongkongan karena klep pembatasnya bermasalah, sehingga berasa pedis sepanjang dada hingga dekat kerongkongan. Sesekali gejala tersebut ada dan terasa, tapi yang sama sekali tidak disangka-sangka adalah keluhan di mana jantung serasa berhenti berdetak beberapa detik, bahkan membuat saya drop seakan-akan akan hilang kesadaran. Dalam benak saya mungkinkah ini proses sakratul maut ? hiii seram padahal masih muda, rajin olahraga juga.

Kenapa saya yakin in gerd ? karena saya menemukan grup yang mengeluhkan hal serupa, rata-rata semuanya kuncul cemas dan jantung yang berasa aneh. Walau intinya di lambung tapi juga bisa memepengaruhi organ lain bahkan menimbulkan anxiety. Masya Allah. Oke lanjut lagi cerita di atas ya.

Jadi sudah beberapa kali kejadian jantung serasa berhenti berdetak dan setelah berasa berdetak kembali, detakan jantungnya serasa cukup kuat sehingga tidak nyaman untuk istirahat atau tidur. Jumlah detakannya normal, tapi berasa kuat kali aja gitu. Enaknya bisa duduk di lantai bersandar gitu, tapi ga bisa nyaman karena dentumannya. saya terpaksa harus berjalan-jalan dalam rumah saja  untuk mengalihkan perhatian agar tidak kepikiran detakan jantungnya. Bawaan mental seharian pun cemas, panik karena tidak tau apa yang salah. Berikut saya certitakan kronologis singkat bagaimana saya terkena penyakit gerd ini.

  • Ahad Tanggal 5 januari 2020, pagi isi minyak ke spbu lamnyong, di jalan sebelum simpang 3 terasa kaya berhenti jantung, dilanjutkan hampir sesak nafas. Alhamdulillah bisa sampai spbu. Samapi rumah dengan selamat tanpa ada keluhan berlanjut sampai minggu depannya..
  • Selasa Tanggal 14 januari 2020, diakhir salat isya kembali mengalami gejala jantung serasa berhenti berdetak dan sesak, anggota tubuh mulai lemas dan serasa akan hilang kesadaran. Setelah itu jantung terasa bekera ektra keras, denyut sangat terasa dan bikin susah tidur. Karena sudah malam, saya mengurungkan niat ke dokter dengan kondisi seperti itu karena takutnya bisa lebih berbahaya ke jalanan raya, ngantre dll.
  • Rabu Tanggal 15 januari, kejadian terparah terjadi di awal mulai salat magrib, jantung terasa seperti kemarin, darah kaya ga terpompa badan langsung drop kaya mau hilang kesadaran, sampai rumah pucat dan ulang salat cepat-cepat sambil duduk terus langsung di bawa UGD yang ada di kampus terdekat sekitar 4 KM. di UGD ini saya di EKG, hasilnya normal, para perawat dan dokter jaga pun kebingungan saya sakit apa, ada yang curiga lambung yang langsung saya bantah tidak ada keluhan apa-apa di perut. Saya bersikeras ada yang tidak beres dengan jantung. Mereka menyarankan ke UGD rumah RSUD, tapi saya urungkan saja. Tidak lupa di akhir sebelum pulang karena tetap curiga lambung mereka menyuntikkan saya ranitidin, namun saya tidak merasakan perubahan. Tetap berasa cemas, lemas dan serasa bisa drop kapan saja.
  • Kamis 16 januari, pagi hari saya ke puskesmas untuk cek darah dan minta di rujuk ke rumah sakit kelas selanjutnya. Oya hasil lab cek darah didapati hanya kolesterol yang di atas normal yaitu 219, akhirnya karena ada kolesterol saya setuju di rujuk ke poli jantung ke cempaka, magribnya langsung ke cempaka ditangani dokter jantung Haris Munirwan. Didagnosis sincope colap. Agar mendapatkan diagnosis yang lebih baik, dokter menyarankan saya dipasangkan holter atau EKG yang terpasang 24 jam, tapi alatnya ada di RSUD sehingga saya di rujuk ke rsuza dan juga di tangani oleh dokter haris munirwan.
  • Jumat, 17 januari 2019, paginya ke RSUDZA. tunggu antrian lama dapat juga ke poli jantung, tapi ga bisa dipasang holter karena esoknya sabtu dan ahad. Terpaksa dipasang senin 20 januari. Salat jumat di masjid fatun qarib, agak ngeri karena jantung serasa berdegup kencang dan karena takut kenapa-kenapa, saya memutuskan untuk salat sambil duduk. Alhamdulillah dapat dikatakan berjalan dengan lancar. walau jantung jantung agak kencang dan badan ga tenang ga karuan.
  • Sabtu 18 januari 2020, menjalani hari dengan sesekali serangan cemas (saya belum tau ini lambung sehingga tidak terlalu menaga pantangan makanan)
  • Ahad 19 januari 2020, menjalani hari dengan sesekali serangan cemas (saya belum tau ini lambung sehingga tidak terlalu menaga pantangan makanan)
  • Senin 20 januari 2020, pukul 7.30 ke RSUD dan ambil antrian dapat nomor 278, baru dapat akses sekitar pukul 11. Pasang holter jam 11.25 namun sang dokter juga kaya kebingungan dengan alatnya (dr M.Nasich) walau dengan tampak ragu tapi mereka mengiyakan alat seudah terpasang dengan oke dan saya dipersilahkan pulang ke rumah.
  • Selasa 21 januari 2020, jam 11 Berangkat kembali ke RSUDZA untuk lepas holter, paginya sempat terasa gejala cemas tangan kiri berasa hangat, kebas halus sehingga saya menduga-duga sendiri kayanya ini bukan jantung, tapi saraf. Sekitar jam 11.40 lepas holter ga ada perhatian kusus, kaya asal asalan .lepas langsung pulang tanpa penanganan apapun dan katanya akan dihubungi kalau sudah selesai di teliti hasilnya. (faktanya saya tidak pernah ditelepon dan hasil pemasangan holter ini tidak ada ada yang tau)
    Jam 13.30 daftar online bikin paspor dgn ibu. Jam 14 tidur siang, walau ga begitu nyenyak tapi rlterasa agak baikan. Pas bangun tidur terasa ada aktivitas halus oleh organ dekat jantung, ga tau apa, seprti ada gerakan, getaran suara halus oleh organ2 daerah sekitar jantung itu, semoga tanda baik penyembuhan. Amiin
  • Rabu 22 januari 2020
  • Rabu, 29 januari, malam rabunya kemvali tidur kembali sendiri di rumah seberang desa dengan orang tua dan keluarga tinggal, sempat muncul gejala cemas sendiri, tapi saya coba lawan dengan pikiran positif, pagi setelah makan muncul lagi ug levbih kuat, bahkan memepengarujlhi fisik jantung untuk memompa lebih keras. Terasa sekarang jantung bekerja kerasz tapi jumlah denyutan normal, terqsa cemas oleh fisil, buka. Pikiran. Pikiran aman2 saja dan bisa dikendalikan, tapi jantung ini yg bikin suasana hati bawaannya drop, lemas, di satu sisi jadi susah istirahat karena kondisi fisik jantung begini.

Itulah beberapa fase yang saya ingat, tulisan ini saya buat di tanggal 18 februari di man tidak terasa lagi keluhan-keluhan yang saya ceritakan di atas. Sehingga ada beberapa momen yang tadjadi di bulan januari yang tidak saya ingat.

Memang aneh rasanya, jikalah saya baca-baca saya kayanya sering-sering aja sebelumnya kena gerd ini, di mana dada serasa pedis tapi ga nyangka juga bakalan ada serangan kaya jantung mau berhenti. Di situlah yang menjadi pukulan kepada saya

Lalu apa sih yang bikin yakin kalau ini GERD atau yang bermasalah lambungnya?

Nah suatu hari saya pernah makan bubur. sekitar 1 jam kemudian, langsung berefek tuh, berasa cemas berat! jantung bekerja cukup keras, bawaannya lemas dan tubuh ini seperti ingin segera mengeluarkannya melalui keringat, angin (kentut) dan BAB. Saya yang sebelumnya di rumah sendiri, auto balik ke tempat orang tua karena cemas nya muncul lagi. Eh setelah tanya-tanya ternyata saya makan bubur yang kuahnya dari santan. Patutlah..ternyata bagi yang lambungnya bermasalah tidak boleh konsumsi santan dulu. Nah dari situ saya yakin yang salah di bagian lambung, bukan di jantung atau organ lainnya.

Tips mengatasi kecemasn karena GERD versi asalasah.com

Dari pengalaman saya, saya meyakini jika cemas yang diakibatkan oleh gerd ini normalnya terjadi di awal sakit saja. Karena tubuh tidak sanggup lagi menahan beban yang diberikan oleh lambung. Nah lalu mengapa jika sudah lumayan enakan dan sembuh tapi masih mengalami cemas berlebihan ? Nah menurut saya cemas yang timbul itu cenderung karena trauma, keluhan tubuh yang kita ladeni tersebut mengarahkan kita ke titik kecemasan.

Nah jadi tips untuk menghadapi kecemasan tersebut musti ada kekuatan yang kuat dari dalam diri sendiri. Misalnya berkeinginan kuat untuk mencapai sesuatu dan mensugesti kepada tubuh sendiri agar fokus dan tidak mengikuti arus keluhan atau kecemasan.

Bagaimana keadaan saya sekarang ?

Alhamdulilah saya sudah jauh baikan dari sebelumnya, tidak ada lagi keluhan berarti area GERD seperti heartburn, hanya sesekali muncul cemas halus yang saya sendiri juga heran kenapa masih ada, padahal sudah berubah drastis pola makan saya ke arah yang lebih sehat. Saya sempat sih mencurigai ini hati, karena saya baca-baca di internet ada gejala yang masuk juga. hehe, tapi semoga bukan ya..takut juga euy! hehe

Penutupan

Sekianlah pengalaman  dan tips mengatsi gerd versi asalasah.com, Semoga artkel yang sya tulis ini berguna bagi penderita gerd lainnya atau setipe lainnya.

Update tambahan:

Cerita awal kesembuhan dari GERD…..

Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu memotong akar penyebab penyakit ini. Begitu saya tau dan sadar jika penyakit ini karena masalah lambung, saya langsung pelajari dan menerapkkan pola makanan yang baik bagi lambung. Saya meyakini jika penyebab saya bisa terkena gerd ini akibat kebiasaan minum kopi sachet dan sering minum bodrex yang mengandung kafein ketika sakit kepala. Nah kebetulan di hari saya terkena seperti serangan jantung ini , saya ada konsumi obat sakit kepala bodreks dan juga minum kopi sachet. Bisa jadi inilah dia penyebab saya terkena serangan jantung ini. Nah karena sudah mengetahui akar penyakitnya, maka saya langsung mengubah pola kebiasaan yang saya lakukan yaitu menghentikan kebiasaan minum kopi sachet dan obat sakit kepala yang mengandung kafein sampai batas yang tidak ditentukan.

Kebetulan kafein juga menjadi salah satu pantangan bagi penderita masalah di lambung.

Tips dari saya agar terhindar dari penyakit GRD

  • Lebih aware dengan sinyal-sinyal yang diberikan tubuh. Awalnya saya memang merasa tubuh saya berasa agak asam, tapi ga paham aja bakalan bikin colapse begini.
  • Hindari kafein berlebih, msialnya dengan minum obat sakit kepala berkafein dan kopi sachet lalu lanjut lagi dengan makanan asam.

Makanan pantangan bagi penderita gerd

  • KAFEIN (Kopi, Teh, Bodrex,)
  • Asam
  • Pedas
  • Coklat
  • SANTAN (Sangat berbahaya)
  • Apalagi ya.. hmm ntar di update