Oleh : Ahmad 2014
Ini ilmu yang sangat berharga bagi saya, dan tidak saya dapatkan dari pendidikan formal. Pengalaman yang didapatkan langsung dari lapangan memang sangat berkesan, seperti pengalaman saya berikut ini.
Bukan karena keinginan dan kesengajaan, namun karena keterpaksaan. Semua berawal dari rusaknya hardisk internal laptop saya (Lebih tepatnya laptop yang dibeli menggunakan uang hasil kerja keras orang tua). Nah laptop asus saya ini pada awalnya menggunakan Hardisk Internal Western Digital Blue 750 Gb. Tentunya berukuran 2.5″. cirikhasnya ketika rusak: gagal login ke sistem operasinya, hanya sampai menampilkan logo laptop aja (asus) selanjutnya layar blank..kosong tidak menampilkan apapun. Lalu lampu indikator hardisknya juga mati (Itu loo yang biasanya kedip-kedip disamping lampu indikator batere, capslock, power dll). Beruntungnya saya sempat membackup data-datanya.
Karena keuangan belum stabil, semaksimal mungkin saya memikirkan solusi temurah dan terbaik. Awalnya berpetualang mencari HD internal laptop di berbagai toko komputer di daerah perkotaan. Belum ada niat membeli, hanya memetakan harga saja buat data perbandingan di internet. Ketika itu budget saya 900 ribu dan sudah meneguhkan hati hanya mencari HD internal 1TB (Tidak mau lebih rendah dari sebelumnya). Kebanyakan toko tidak punya stok dan harus memesannya dari propinsi tetangga yang memakan waktu 1 hari. Harga dan merk yang saya temukan bervariasi, misalnya Seagate(Samsung), Toshiba hitachi dan WD (Western Digital) dan harganya kisaran Rp 850 rb hingga Rp 950 rb. Alhamdulillah uang cukup, walau demikian saya masih belum tahu bagaimana harga yang beredar di daerah lain yang dapat dilihat diinternet. saya pun berpetualang mencari info di internet.
Saat itu saya memiliki hardisk eksternal Spectra 1 Tb yang saya beli dari lazada menggunakan rezeki yang Allah berikan melalui ngeblog :p. sebelumnya salah seorang teman saya pernah mengatakan bahwa HD Eksternal itu isinya HD internal, dan ia pernah membongkarnya dan memperlihatkannya kepada saya, merk hdnya Axioo berkapasistas 320 Gb. Ditambah lagi saya sempat bertanya di toko-toko komputer, mereka juga berkata demikian, namun tidak semua HD eksternal bisa dijadikan internal. Wookeh sekarang saya punya hal untuk diteliti. Karena itu beberapa hari saya hanya membaca info seputar HarDisk.
Saya ragu untuk membongkar HD eksternal saya, saya mencari info lengkap Hardisk eksternal spectra yang memang isinya adalah HD internal merk toshiba. Hanyan Bermodal nekat, saya coba bongkar Hardisk eksternalnya, dan RUPANYA SUSAH BANGET cuy! sampe nyari cara bukanya di yutup, eh walaupun lain merek, namun karena bentuknya mirip, yaudah langsung praktek aja. memang susah, sampe kuku saya kesakitan dipaksa bongkar-bongkar celah sempit. Namun alhmadulilah akhirnya kebuka juga walau kuku saya cedera beberapa hari.
Sakitnya kuku langsung saya abaikan setelah senangnya mengetahui rupanya isinya memang sebuah hardisk internal 2.5″ merk Toshiba port SATA yang memang juga digunakan oleh laptop saya. Yossh! singkat cerita karena butuh backup dan aplikasi untuk menjalankan tool partisi, saya pasangkan di kampus! Alhmadulillah..Alhamdulillah senangnya, Hardisk ekternal 1 Tb saya beli di Lazada Rp. 801.000, artinya saya menemukan solusi terhemat dari pada beli di toko (mungkin toko di daerah agan lebih murah, soalnya saya tinggal di ujung dsistribusi barang di Indonesia,jadi harganya mahal-mahal). Saya pun memesan HD eksternal lagi dilazada dengan harga yang masih sama.
Berikut beberapa cuplikan yang sempat saya dokumentasikan, sayang banget tidak ada foto yang menunjukkan hasil setelah dijasikan HD internal, setidaknya foto berikut sangat jelas terlihat HD internal yang dibungkus oleh case.
Selama penggunaannya aman-aman saja, dan masih Hardisk nya masih sehat sampai sekarang (saya tulis postingan ini). Oya dalam kisah ini banyak cerita yang saya lompati, padahal banyak kejadian mengerikan yang terjadi, misalnya saja saya sempat tertipu belanja Rp. 1 Juta, lalu saya mendapat tugas bahaya memperbaiki komputer di Masjid dan karena saya komputernya malah semakin rusak yang akhirnya di antar aja ke toko komputer buat di service. Namun sebesar apapun masalah, saya sudah kuat memegang teguh keyakinan Allah itu maha adil, artinya masalah itu memang harus saya hadapi, semuanya seimbang dan setiap orang juga punya masalah masing-masing. Selain itu ini juga prinsip yang sangat saya sukai: Dalam keadaan normal umumnya untuk bertahan hidup cuma butuh makan 2 bungkus nasi setiap hari dan air, alam ini luas, fitrahnya, dasarnya kita tidak butuh yang lain, selama masih hidup tentu masih bisa beribadah jadi ada peluang dapat masuk surga. Jadi sebesar apapun masalah jangan takut, selama masih hidup kamu bisa beribadah. Selesai
Beberapa KESIMPULAN dari banyaknya tulsian saya yang tidak penting:
- Hardisk Eksternal yang saya bongkar: Spectra 1 TB, jadi jangan salahkan saya jika ternyata HD eksternal yang agan bongkar tidak mendukung.
- Laptop saya merk ASUS, dgn spek: i3, RAM 4Gb, nVidia Geforce 540 M, USB 3.0, HD 1 TB(upgraded from 750 Gb)
- HD internal laptop sebelumnya merk Western Digital Blue
- HD internal Laptop yang baru Toshiba 1 Tb.
- Port SATA
Ditulis sekitar tahun 2014 dan sempat hilang di asalasah.net karena domain expired, kini kembali dipublish di situs www.asalasah.com
Leave a Reply