Akhir Tahun 2019 – awal tahun 2020, dunia dihebohkan fenomena wabah penyakit mematikan yang bernama korona, dengan nama resmi Covid-19. Penyakit mematikan yang menyerang pernapasan manusia. Virus yang dapat menular dengan sangat cepat, sehingga dari awal kemunculannya di wuhan china sampai sekarang kuranglebih 3 bulan telah menginveksi 500 ribuan jiwa di seluruh dunia. Update di awal April ini sudah 1,2 juta jiwa yang kena.

Saat artikel ini ditulis jumlah manusia yang hidup menurut worldstats sekitar 7 miliar 700 jutaan jiwa. Dan saat artikel ini saya tulis pun populasi penderita korona meningkat cukup signifikan di berbagai negara. Berikut ini saya catatkan beberapa poin bear yang terjadi dalam hidup saat wabah pandemi covid 19 menyebar.

1. Mengganggu tatanan peribadatan

Wabah ini telah menganggu tatanan kehidupan syariah islam di berbagai penjuru dunia. Berbagai tahapan kebijakan dalam fiqih ibadah terjadi, mulai dari melonggarkan saff salat hingga antar jamaah sampai 1 meter hingga di beberapa tempat menutup masjid dan meniadakan ibadah salat jum’at. Ada banyak ulama di berbagai negara telah menfatwakan rakyatnya untuk beribadah di rumah masing-masing, dilarang berkumpul. Salat jumaat ditiadakan bahkan umrah dan haji pun ditiadakan. Coba bayangkan, begitulah besarnya dampak virus ini.

Termasuk di Indonesia, para dai dan pembesar agama telah menyerukan untuk salat di rumah masing-masing saja untuk mencegah penularan virus ini. Sehingga menghentikan rantai penyebaran virus. Saya sendiri mulai khawatir semenjak di Aceh sudah ada korban meninggal akibat virus ini. Meninggalnya pun dalam keadaan PDP atau pasien dalam pemantauan. Baru setelah meninggal hasil lab dari jakarta keluar menyatakan PDP covid 19 yang meninggal di Aceh positif terkena covid 19.

Dikhawatirkan orang yang pertama ini telah menelurkan bibit virusnya kepada orang-orang di sekitarnya. keluarganya pun langsung menjadi orang dalam pemantauan (ODP).

2. Lockdown! Isolasi negara dan wilayah.

Beberapa negara telah me-lockdown beberapa provinsi di negaranya, termasuk baru-baru ini kota madinah di Arab saudi. Indonesia sampai saat artikel ini saya tulis belum menerapkan lockdown atau isolasi wilayahnya dari datang dan keluarnya manusia. Tidak tahu bagaimana kedepannya, saya rasa bakalan.

Jika ini terjadi, akan banyak ketidakseimbangan yang terjadi, seperti merosotnya ekonomi, tidak terdistribusinya barang dari pabrik atau produsen ke konsumen. Intinya terhambatnya roda perekonomian.

baca juga : Pengalaman Belanja di Aliexpress! Barang Tidak Sampai Dalam 3 Bulan gegara korona

3. Sekolah, Kampus, kantor diliburkan digantikan belajar/bekerja dari rumah

Fenomena wabah korona ini cukup besar pengaruhnya! bayangkan jika negara kita awalnya pelit memberikan jadwal libur tapi berkat virus korona ini, pemerintah meliburkan sekolah dan kampus selama 2 minggu. Info terbaru yang saya dapatkan, karena dalam 2 minggu ini penyebaran masih cukup tinggi. Pemerintah kembali menambah hari libur tergantung daerah masing-masing. Jika rencana awal pemerintah meliburkan aktivitas dari 16 maret sampai 28 maret 2020, kini diperpanjang hingga 4 april 2020, ada yang lebih.

Libur ini bukan berarti bebas liburan, tapi dianjurkan untuk belajar dari rumah dengan tetap memberikan tugas kepada murid-murid. Untuk kampus sendiri kata-katanya tetap kuliah tapi online. Intinya menjadi belajar/bekerja dari rumah.

4. UJIAN NASIONAL DITIADAKAN

Jika rencana awalnya UN tahun 2020 ini menjadi UN terakhir! ternyata akibat cirus korona UN 2019-lah yang menjadi UN terakhir bagi siswa siswi SD, SMP, SMA dan yang sederajat. Pemerintah  berusaha untuk tidak membuat masayrakat berkumpul di satu tempat termasuk sampai meniadakan UN. Begitu besar pengaruh dari virus covid 19 ini.

5. Dolar meroket

Nah sampai artikel ini ditulis, dolar telah tembus 16 ribuan rupiah. Dashyat kan! padahal sebelum virus ini mewabah di Indonesia, kurs dolar masih 14 ribuan. Ke depannya nampaknya akan terus meroket lo. Soalnya belum ada tanda-tanda penurunan penularan. Tapi di satu sisi yang saya heran, Amerika juga parah banget terserang wabah ini, tapi kok tetap nilai mata uang kita yang merosot ya. Entahlah pakar ekonomi yang lebih tau.

6. Harga APD (Alat perlindungan diri), Suplemen imunitas, Rempah-rempah Meroket!

Bayangkan! pada bulan agustus 2019 saya pernah membeli masker seharga 20 ribu untuk satu kotak yang berisi 50 masker. Semenjak virus ini mewabah, harga masker meroket tajam, paling murahnya 200 ribu per kotak, rata-rata dijual 250 – 300 ribuan untuk 1 kotak! Juga hand sanitizer dan sarung tangan. harganya langsung meroket.

Tidak terhenti sampai alat perlindungan diri saja, kenaikan harga juga terjadi di sektor makanan untuk imunitas seperti rempah-rempah dan suplemen kesehatan. Orang-orang pada panik dan berusaha meningkatkan sistem imun agar tidak mudah tertular penyakit ini!

Di Tempat saya sendiri pun kini harga gula pasir pun sudah mahal sekali, jika normalnya 12 ribu perkilogram, kini sudah mencapai 25 ribu per kilogram. Mungkin juga ini  karena faktor menjelang bulan puasa, dan aktivitas distribusi barang dari medan jadi terganggu.

7. …

Nah guys, sejauh ini itulah beberapa dampak siginifikan yang terjadi dalam hidup semenjak merebaknya Covid-19 ini. Jika nanti ada yang terpikirkan lagi, insya Allah akan diupdate lagi.

Besar banget kan dampak covid 19 ini sehingga kebijakan-kebijakan berpengaruh besar pun diambil pemerintah. Karena taruhannya nyawa dan kelumpuhan negara lo, makanya negara berani ambil keputusan ekstrim. Kita doakan saja musibah ini segara berakhir dan manusia di bumi dapat hidup normal seperti sediakala dan tegas melarang mengkonsumsi hewan yang haram seperti korona, tikus dan lain sebagainya untuk mencegah peristiwa yang sama terulang kembali.